Rabu, 20 Mei 2015

Lirik My Answer - EXO

My Answer - EXO

Nan ganghaeboyeodo
Usgo iss-eodo honjail ttaega manh-a
Neul geogjeonghana eobs-eoboyeodo hal mal-i manh-a

Cheoeum bon sunga neomuna kkeullyeoseo
Igeosjeogeos moshago malhaess-eo

The answer is you, my answer is you
Nae modeungeol da boyeojwobwass-eo
You are my everything, neomu hwagsinhaeseo

Jom deo josimhal geol nal deo akkilgeol
Nae ma-eum dachiji anhge
Sum meomchwobeolil geos gat-eun ileon gibun na cheoeum-ingeol

Meolis-sog-en ontong ne saeng-gagman
Neoui pyojeong us-eumsoliga deullyeo

The answer is you, my answer is you, only you
Nae modeungeol da boyeojwobwass-eo
You are my everything, neomu hwagsinhaeseo

Gidalyeossdan mal hanmadi na haji mosahe sseugojiune
Neoui haluleul gung-geumhae haneunge naui haluui jeonbu-ingeol

Gidalilge you, ma-eum yeol-eojwo you
Nado nae ma-eum eojjeolsuga eobs-eo
You are my everything, yeong-wonhalge, my love

Tteonajima
Geunyang ne gyeot-eman issgehaejwo
Amuli saeng-gaghaedo, nan neolaseo, it's you

Lirik Call Me Baby EXO

EXO- Call Me Baby Lyrics

[Kai] I georineun wanjeon nalliya
Saramdeul saineun namiya
Hamkkehaneun mae sungani
Like boom, boom, boom, boom, boom
What up

[Baekhyun] Hey girl yeongwon gatdeon challa
([Xiumin] unmyeong gateun sungan)
[Baekhyun] nareul han sungan ttulkoga
([Suho] beongaecheoreom I segyereul)
[Beakhyun] neon nae ireum bulleojumyeo naegero dagawa

[Chen] nollawo seomgwangcheoreom gadeuk cha
Neoreul majuhan sungan oh my
Pyeonhage yeogi anja ije nae yaegireul deureobwa

[D.O] Oh I don’t care na meollimeolli doragandaedo
Ireoke neoui gyeote
Dan han namjaga doeeojul teni

[Lay] memareun [Tao] nae ipsure neo
[Lay] seumyeodeureowa nareul kkaewo
The time’t wasting girl
[Tao] So don’t wait, [Lay&Tao] don’t wait too long

[Kai] binnaneun geotdeureun manha,
Geu ane jinjjareul bwabwa
[All] Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby
([Sehun] You know my name girl)
[Xiumin] neol hyanghae keojyeogan maeuma,
Neo malgon geu muneul dada
([Chanyeol] You know I’m here girl)
[All] Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby
[Suho] myeot beonirado Call me girl

[All] nareul naro jonjaehage hae
Nae sesangeun ojik you’re the one,
You’re the one
[D.O] Girl you’re the one I want

[Suho] binnaneun geotdeureun manha,
Geu ane jinjjareul bwabwa
([Sehun] You know my name girl)
[All] Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby
[Tao] myeot beonirado Call me girl

[D.O] Baby girl yoksimdeul soge nal seon
Geu eotteon maldo neomeoseol
Geureon mideumeul boyeojun neo

[Chen] modu byeonhae nal tteonagandaedo
[Suho] Neoneun namanui lady
[Chen] Nae soneul jabajuneun geugeomyeon dwae

[Lay] binnaneun geotdeureun manha,
Geu ane jinjjareul bwabwa
[All] Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby
([Xiumin] You know my name girl)
[Tao] neol hyanghae keojyeogan maeuma,
Neo malgon geu muneul dada
([Kai] You know I’m here girl)
[All] Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby

[Baekhyun] eodun miro soge gatyeotdeon Oh na
[Kai] (geu eodum sogeseo)
[Chen] nal kkaewojun [Chanyeol &Chen] ne moksori deullyeowa
[D.O.] nal dasi taeeonage hae [All] Yeah!

[Chanyeol] E-X-O listen!
[All] Say my name (Louder)
[Chanyeol] hollanseureoun gonggan sok nal
Ikkeureojul bichi doego nochiji
Anhajun neoramyeon ([Sehun] What up)
Neol ango byeonchi anheulge neol ango
Nareul tteonabeorin saramdeulgwa majuhae
([Sehun] Never don’t mind about a thing)
Nae gaseumsok geu geodaehan gongbaege neol deohae

[All] heundeullineun sesang sogeseo ([Baekhyun] Whoo babe)
[All] bichi dwaejun ojik han saram baro neo ([Baekhyun]Oh oh~)
[D.O] Girl you’re the one I want
(You’re the one I want)

[Suho] binnaneun geotdeureun manha,
Geu ane jinjjareul bwabwa
[All] Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby
([Tao] You know my name girl)

([Chen] I’ll be your baby yeah [D.O] Ho! )
[All] nareul naro jonjaehage hae
([Sehun] You know I’m here girl)
[All] nae sesangeun ojik you’re the one,
You’re the one
Girl you’re the one I want
([Baekhyun] You’re the one that I want)

[Xiumin] binnaneun geotdeureun manha,
Geu ane jinjjareul bwabwa
[All] Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby
[Kai] myeot beonirado Call me girl



Rabu, 15 April 2015

KUMPULAN MEME 2015










Contoh Cerpen 2015

YES or NO ?
Ketika ku berjalan di koridor kampus aku melihat Ifan temanku sedang duduk sendirian di taman “wah itu kan si Ifan, lagi ngpain tuh dia di sana sendirian ?” pikirku. Langsung saja aku menghampirinya.
 “Woy, lagi ngapain lu sendirian disini kayak anak ayam kehilangan induknya?” tanyaku sampai mengejutkannya.
 “Apaan si loe ngagetin gua aja, kagak liat lu lagi ngapain gua sekarang ini, hah ?” jawabnya.
 “Hehehe, kagak. Emang ngapain ?” tanyaku lagi.
 “Hadeh ya belajarlah, emang elu kagak pernah belajar” sindirnya.
 “Eh enak aja, gua ini rajin belajar bro, gua juga rajin menabung lagi hehehe” tawaku.
Ifan adalah seorang sahabat lelakiku sejak kecil, kami begitu akrab. Dia sosok lelaki yang banyak digandrungi  para wanita. Dia sangat tampan, baik, pintar dan perhatian. Sedangkan aku Tia si wanita tomboy yang tidak bisa berdandan dan tak pernah jatuh cinta. Kami sangat hobi bermain basket, bermain game, hangout bersama, belajar bersama, dan lain-lain.
“Ehm udah jam 8 nih, buruan yok masuk, ntar telat lagi” ajak Ifan
“Ntar, gua masih makan roti nih” elakku
“Haduh makannya ntar lagi, lu mau terlambat buat yang kesekian kali dan lu mau dapat nilai C dari Pak Bram” perintahnya
“Hehehe kagak mau gua Fan”
“Makanya buruan ayok !”
“Iye-iye”
Di dalam kelas temen-temenku sudah berkumpul untuk belajar. Akhirnya Pak Bram dosen matakuliah Linguistik datang. Dosen yang sangat killer alias ditakuti para mahasiswa itu datang dengan seseorang yang sangat asing untuk kami.
“Selamat pagi anak-anak” sapanya
“Pagi Pak” jawab kami
“Anak-anak hari ini Bapak membawa seorang teman baru untuk kalian. Ayok perkenalkan dirimu !” perintahnya
“Iya Pak. Terima kasih. Baiklah teman-teman nama saya Rama Pramusetia, bisa di panggil Rama. Saya berasal dari Bandung. Saya berharap kalian bisa menerima kehadiran saya di sini. Terima kasih” ucapnya
“Baiklah Rama, kamu sekarang boleh duduk. Kamu duduk di samping Tia” suruh Pak Bram
“Baik Pak, terima kasih” sopannya
Akhirnya Rama berjalan dan duduk disebelahku. Diapun tersenyum denganku. Awalnya aku biasa saja dan cuek tetapi saat ia memberikan senyuman yang kedua kalinya untukku seketika aku specles dan terkagum-kagum melihatnya. Dia sangat tampan, putih, tinggi. Baru kali ini aku melihat cowok sampai menggetarkan hatiku. Aku dibuatnya tergila-gila. Baru pertama kalinya jantungku berdegup kencang.
“Baiklah anak-anak karena Bapak hari ini ada urusan di luar, Bapak tidak bisa berlama-lama, Bapak harap kalian bisa belajar sendiri” kata Pak Bram
“Iya pak” jawab kami
Akhirnya Pak Bram pergi meninggalkan ruangan kelas.
“Yes akhirnya Pak Bram pergi, bebas hari ini, hahaha. Ekh Fan, kantin yok ! Laper gua nih” ajakku
“Lu kagak dengar kata Pak Bram tadi, kita tuh mesti belajar sendiri”
“Halah belajarkan bisa nanti, yang penting sekarang kita makan, ayok buruan Fan” pintaku
“Bener tuh kita harus belajar, kan bentar lagi UTS” sambung Rama
“Hadeh lu lu pada kok malah mojokin gua sih” kesalku.
Akhirnya aku duduk kembali di kursiku sambil membuka buku yang entah apa yang harus aku baca dan pelajari. Karena entah apa yang harus ku baca lebih baik aku tidur saja. Tiba-tiba ada yang menyenggolku.
“Hei boleh kenalan ? Dari tadi kan kamu di sampingku masa aku nggak tau namamu”
“Tia” cuekku menjawabnya sambil masih tidur
“Kalau di sebelahmu itu siapa ?” pelan dia bertanya
 “Ikhh lu nyebelin banget ya, tanya sendiri nama cewek tuh” kesalku
Tiba-tiba Ifan menjawab “Heh di sebelah loe itu gua, bukan cewek tau”
“Hehehe gua lupa Fan” bangunku
“Gua Ifan” (berjabat tangan dengan Rama)
Kami pun akhirnya saling mengobrol bersama, ketawa-ketawa sampai jam kuliah habis. Setelah itu kami bertiga pergi ke kantin. Aku, Ifan, dan Rama memesan makanan yang akan kami santap. Ramapun menceritakan tentang kehidupan dia, ternyata kedua orang tua Rama sudah bercerai sejak ia masih kecil dan dia tinggal bersama ayahnya. Aku dan Ifan pun turut bersedih mendengar cerita Rama. 
Menurutku Rama bukan hanya sosok lelaki yang tampan saja, tetapi dia sosok lelaki yang sangat lembut dan dewasa. Di mataku Rama itu lelaki yang sangat sempurna apalagi mendengar kisah hidupnya dia begitu tegar menghadapinya. Aku begitu salut kepada Rama. Dan entah mengapa jantungku terus berdegup kencang ketika melihat Rama dan mendengarkan suaranya. Tetapi aku juga melihat pandangan mata Rama juga berbeda.
Beberapa waktu kami lalui bersama antara aku, Ifan dan Rama. Kami begitu dekat dan akrab. Dan untuk beberapa kesempatan kami pergi hangout bersama. Saat itu tiba-tiba Rama mengajakku untuk pergi bersama tanpa Ifan. Langsung saja jantungku kembali berdegup, karena Rama mengajakku pergi bersama, hanya kami berdua saja. Dan Rama pun mengatakan bahwa ia akan menjemputku ke rumah dan itu membuat aku begitu bahagia.
Sesampainya di rumah aku bingung harus apa karena ku tahu aku tidak bisa berdandan akhirnya aku panggil mamaku untuk mendananiku
“Ma, mama ?” teriakku
“Iya. Ada apa ?” sahut mama
“Ma, mama mau nggak bantuin aku ?”
“Bantuin apa ?” Tanya mama
“Kan gini ma, aku kan mau pergi, aku tuh harus tampil cantik gitu ma, jadi aku harus berdandan”
“Hah, kamu mau dandan Tia? Ya ampun mama gak salah denger nih kamu mau dandan, kamu mau pake make up ?” kaget mama
“Hehehe iya ma”
“Hmm kamu lagi jatuh cinta ya ?” goda mama
“Ikhh apaan sih mama nih, uda buruan ma dandanin aku. Ntar akau telat perginya ni” pintaku
Akhirnya mama pun mendandaniku. Aku baru sadar ternyata aku kalau berdandan cantik juga, kenapa tidak dari dulu aku berdandan. Pantas saja tidak ada cowok yang mau mau mendekatiku karena aku tidak berdandan. Coba saja aku berdandang pasti banyak cowok yang mendekatiku.
Rama pun sampai di rumahku, dia ia memperkenalkan dirinya kepada mamaku. Mama hanya tersenyum menggodaku. Aku dan Rama pun berpamitan kepada mama untuk pergi bersama. Aku di ajak Rama ke sebuah café yang sangat romantis, dan kami pun memesan makanan.
“Tia, hari ini kamu cantik ?” puji Rama
“Makasih, kamu juga ganteng” godaku
Rama pun tertawa. Kami pun mengobrol-ngobrol layaknya sepasang kekasih.
“Tia mama kamu baik ya ramah lagi”
“Oh mama ku emang gitu, apalagi si Ifan tuh udah kayak dianggap anaknya sendiri. Aku aja yang anaknya sendiri sering di banding-bandingin sama si Ifan. Mentang-mentang si Ifan pinter aku sering di bandingin sama dia” kesalku
“Makanya kamu rajin belajar”
“Hehehe” tawaku
“Oh iya kamu uda lama ya sahabatan sama si Ifan ?” Tanya rama
“Ehm lumayan, sejak kami TK sampai sekarang kuliah. Memangnya kenapa?” tanyaku
“Gak apa-apa tanya aja. Dia uda punya pacar?” tanyanya lagi
“Ehm belum, dia kalau punya pacar pasti selalu lapor sama aku, karena aku penasehatnya dia, hahaha” gurauku
“Kalau kamu uda punya pacar” Tanya Rama
“Hah (tersedak) ? Aku belum punya pacar Ma” jawabku
“Oh iya-iya”
Kami pun saling berbicara tentang hidup kami. Tanpa kami sadari waktu sudah malam Rama pun mengantarku pulang ke rumah. Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar. Betapa bahagianya aku hari ini bersama Rama. Dan akhirnya aku tidur. Ketika aku masih terlelap tidur, tiba-tiba mama mengetuk pintuku dan membuka pintu langsung saja mama membangunkanku.
“Tia bangun uda siang, nggak sekolah ? Ifan uda nunggu loh !” perintah mama
“ehm ngantuk ma, memangnya jam berapa ma ?”
“jam tengah 7 tuh”
“Hah ? aduh mama kok gak bangunin aku sih”
“Kirain kamu uda bangun, jadinya gak mama bangunin” kata mama
Akupun cepat-cepat mandi dan bersiap-siap karena ku tahu hari ini ada jam pagi dan aku tidak mau terlambat. Setelah bersiap-siap aku dan Ifan berpamitan dengan mama dan kami pergi bersama. Sesampai di kampus kami pun belajar. Setelah belajar aku, Ifan dan Rama duduk bersantai di taman.
“Eh gua haus nih, gua beli minuman dulu ya” ucapku
“Iya gua juga” kata Ifan
“Lu mau minum juga gak Ma ?” tanyaku
“Ehm boleh deh”
“Ok deh. Gua pergi bentar ya”
Aku pergi membeli minuman dingin di kantin terdekat. Setelah membeli minuman aku pun pergi kembali ke taman. Dari kejauhan aku melihat Ifan dan Rama sangat akrab sekali dan tiba-tiba Ifan dan Rama pergi aku pun pergi mengikuti mereka. Mereka lari begitu cepat dan sampai di gedung yang sepi. Aku heran mengapa mereka ke tempat yang sangat sepi. Ketika aku akan menghampiri mereka tiba-tiba aku mendengarkan pembicaraan mereka.
“Hah Ram, ngapain lu ngajak gua ke tempat sepi kayak gini” kata Ifan
Rama pun terdiam sehingga Ifan pun heran dengan Rama.
“Fan ?” panggil Rama
“Iya Ram, ngapa ?” Tanya Ifan
“Sebenernya aku…”
Ifan pun ikut terdiam
“Sebenernya aku suka sama kamu Fan” ucap Rama
“Hah? Apa?” rama pun kaget
“Aku sayang sama kamu Fan, aku cinta sama kamu”
“Lu gila ya Ram, lu tuh cowok, gua juga cowok tahu” gertak Ifan
“Iya aku juga tahu, tapi rasa ini Cuma buat kamu Fan. Aku juga gak tahu kenapa perasaan ini buat kamu. Aku merasa kamu itu special buat aku. Aku nyaman sama kamu Fan” jelas Rama. “Kamu itu selalu ada untuk aku, aku ngerasa hati ini hanya buat kamu Fan. Aku berharap kita akan bersama Fan, tapi itu gak mungkin terjadi Fan”.
Seketika aku sangat terkejut dengan ucapan Rama dan tiba-tiba aku menjatuhkan minuman yang barusan aku beli yang membuat mereka terkejut juga. Lalu mereka datang menghampiriku. Seketika air mataku berlinangan di pipiku. Mereka terkejut melihatku dan mereka ternyata baru menyadari kehadiranku.
“Tia ?” Rama dan Ifan
Aku pun melihat Rama.
“Gua gak nyangka Ram, Lu suka sama Ifan. Gua kira lu suka sama gua” marahku. “Percuma lu ajak gua jalan, ternyata lu Cuma manfaatin gua biar loe tahu tentang Ifan”
“Bukan gitu Tia. Aku nggak manfaatin kamu. Tapi hati ini rasanya beda buat Ifan”
Aku pun pergi meninggalkan mereka berdua.
“Loe nggak ngerti kan, kalau Tia itu suka sama loe. Dia rela berubah hanya buat loe. Tapi loe kayak gitu”
“Tapi Fan, salah ya aku suka sama kamu” kata Rama
“Ya jelas salah lah, lu tuh cowok gua cowok. Jelas-jelas ada cewek yang suka sama loe tapi loe suka sama cowok. Gua bener-bener gak habis piker Ram”.
(Ifan pun meninggalkan Rama)
Beberapa hari kemudian aku sudah mulai bangkit dari rasa sakit itu. Aku harus bisa menerima kenyataan ini walaupun pahit L dan aku hidup seperti dulu lagi seperti Tia yang dulu. Dan aku masih terus bersahabat dengan Ifan dan Rama. Walaupun saat ini Rama sudah kembali lagi ke Bandung tapi aku akan mencintainya dan menganggapnya sebagai sahabat.
THE END